Siapa yang tidak suka membawa pulang buah tangan setelah berwisata? Purwokerto, salah satu kota di Jawa Tengah, menyimpan beragam kuliner khas yang wajib kamu coba dan bawa pulang sebagai oleh-oleh. Selain terkenal dengan keindahan alamnya, kota ini juga memiliki beragam makanan tradisional yang lezat dan tentunya bikin kangen untuk kembali lagi.
Traveling ke Purwokerto tidak akan lengkap tanpa mencicipi dan membawa pulang camilan khasnya. Dari yang manis, gurih, hingga yang unik, semua ada di kota ini. Kamu bisa dengan mudah menemukan oleh-oleh ini di pusat oleh-oleh atau toko-toko yang tersebar di berbagai sudut kota. Yuk, simak 5 oleh-oleh Purwokerto yang paling favorit diburu para wisatawan!
BACA JUGA: Mudahnya Pemesanan Tiket Online di Joglosemarbus Melalui Berbagai Platform
Nopia
Sumber gambar banyumas.suaramerdeka.com:
Nopia adalah jajanan tradisional khas Purwokerto yang terbuat dari adonan tepung terigu yang diisi dengan gula merah lalu dipanggang menggunakan tungku khusus dari tanah liat. Yang unik, proses pemanggangannya masih tradisional dengan kayu bakar dari pelepah pohon kelapa, memberikan aroma khas yang tidak bisa ditiru oleh oven modern.
Nopia memiliki tekstur kulit yang renyah dengan isian gula merah manis. Rasa original Nopia adalah perpaduan manis gula jawa dengan sentuhan gurih bawang merah goreng. Namun kini, kamu bisa menemukan berbagai varian rasa modern seperti cokelat, pandan, durian, dan stroberi.
Selain Nopia biasa, ada juga Mino (mini nopia) yang berukuran lebih kecil dan Pia Telur Gajah atau Ndog Gludhug yang berbentuk seperti telur angsa dengan bagian dalam yang kosong dan berlapis gula merah. Untuk harga, kamu bisa mendapatkan satu bungkus Nopia berisi 12 buah dengan harga sekitar Rp20.000.
BACA JUGA: Destinasi Wisata Purwokerto yang Wajib Dikunjungi di Tahun 2025
Sagon Bakar
Sumber gambar: priangan.tribunnews.com
Sagon Bakar adalah salah satu oleh-oleh Purwokerto yang tetap mempertahankan cita rasa tradisional Indonesia. Terbuat dari paduan tepung sagu dan kelapa parut, kue ini memiliki aroma bakar yang khas dan tekstur yang unik. Bagian luarnya kering dan renyah saat digigit, dengan rasa gurih yang khas.
Proses pembuatan Sagon Bakar tergolong sederhana namun membutuhkan ketelitian. Bahan-bahannya mudah didapat dan diolah dengan tahap yang tidak terlalu rumit. Meski begitu, rasa yang dihasilkan sungguh enak. Untuk bentuknya sendiri, pipih atau balok dengan warna coklat keemasan hasil dari proses pemanggangan.
Sagon Bakar menjadi incaran wisatawan karena cita rasa yang sulit ditemukan di daerah lain. Kue ini juga tahan lama sehingga cocok dibawa sebagai buah tangan. Sagon Bakar hadir dalam berbagai varian ukuran dan kemasan, sehingga kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan budget. Jangan lupa mencicipi dan membeli kue ini saat berkunjung ke Purwokerto!
Getuk Goreng
Sumber gambar: fimela.com, resepkoki.id
Getuk Goreng telah menjadi identitas kuliner Purwokerto yang sulit dipisahkan. Oleh-oleh satu ini memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1918. Ditemukan secara tidak sengaja oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi rames keliling di Sokaraja yang menggoreng getuk basah yang tidak laku dijual. Siapa sangka, inovasi sederhana ini malah menciptakan makanan yang kini menjadi ikon Purwokerto!
Terbuat dari singkong pilihan (atau yang disebut budin oleh masyarakat lokal) yang dihaluskan dan dicampur dengan gula jawa, Getuk Goreng menghasilkan perpaduan rasa manis dan gurih yang baik. Proses menggorengnya membuat tekstur luar getuk menjadi renyah sementara bagian dalamnya tetap lembut dan legit.
Untuk harga, Getuk Goreng dijual dengan kisaran Rp 15.000 hingga Rp 30.000 per kilogram, tergantung merek dan kualitasnya. Di sepanjang jalan Sokaraja, kamu akan menemukan banyak toko yang menjual oleh-oleh legendaris ini. Getuk Goreng biasanya dikemas dalam kotak dan bisa bertahan hingga 3-4 hari tanpa perlu dimasukkan ke dalam kulkas, sehingga aman untuk perjalanan jauh.
BACA JUGA: Rekomendasi 5 Cafe Purwokerto yang hits dan Instagramable
Tempe Dage
Sumber gambar: gofood.co.id, cookpad.com
Tempe Dage adalah oleh-oleh khas Purwokerto yang mungkin belum sepopuler Getuk Goreng atau Nopia, namun punya keunikan tersendiri. Berbeda dengan tempe biasa yang terbuat dari kedelai, Tempe Dage dibuat dari ampas tahu atau campuran kelapa yang sudah dijemur dan digumpalkan. Proses ini menjadikan Tempe Dage memiliki tekstur dan rasa yang berbeda dari tempe pada umumnya.
Masyarakat Purwokerto biasa mengolah Tempe Dage menjadi berbagai macam hidangan, mulai dari digoreng biasa, dibuat oseng, hingga diolah menjadi keripik. Keripik Tempe Dage disukai para wisatawan karena rasanya yang renyah dengan perpaduan gurih, manis, dan pedas yang enak.
Untuk harga, kamu bisa mendapatkan Keripik Dage dengan harga sekitar Rp 25.000 - Rp 30.000 per 250 gram. Sedangkan jika kamu ingin membeli Tempe Dage mentah untuk diolah sendiri, harganya sekitar Rp 10.000 - Rp 12.000 per papan berukuran sedang. Ada juga yang dijual dalam kemasan praktis berisi 2 lembar tempe dengan harga sekitar Rp 10.899. Harga bisa berbeda tergantung toko dan lokasinya.
BACA JUGA: Mencicipi 5 Surga Kuliner Purwokerto yang Bikin Nagih
Es Badeg
Sumber gambar: radarbanyumas.disway.id, kaskus.co.id
Tidak lengkap rasanya membahas oleh-oleh Purwokerto tanpa menyebutkan Es Badeg, minuman tradisional yang menyegarkan dan kaya manfaat. Es Badeg terbuat dari sari bunga kelapa yang difermentasi, sama seperti bahan dasar pembuatan gula aren. Proses fermentasi inilah yang memberikan cita rasa unik pada minuman ini.
Jika kamu meminumnya, rasanya mirip air kelapa namun lebih manis dengan sensasi "semriwing" atau seperti ada sedikit alkohol (meski sebenarnya kandungan alkoholnya sangat rendah dan aman dikonsumsi). Warnanya pun mirip air kelapa, tidak begitu bening dan sedikit keruh karena proses fermentasi alami.
Es Badeg tersedia dengan harga yang sangat terjangkau, sekitar Rp 5.000 per gelas. Bahan bakunya dibeli langsung dari penderes (penyadap bunga kelapa), sehingga keasliannya terjamin. Meski Es Badeg lebih cocok dinikmati langsung di tempat, beberapa penjual juga menyediakan kemasan botol yang bisa kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh. Tapi ingat, daya tahannya tidak terlalu lama karena tidak menggunakan pengawet.
BACA JUGA: Jelajahi Gunung Sindoro dengan Mudah melalui Layanan Shuttle Bus Terdekat, Joglosemar
Bawa Pulang Cita Rasa Purwokerto Bersama Joglosemar
Nah, itu dia 5 oleh-oleh khas Purwokerto yang sayang untuk dilewatkan. Setiap makanan punya cerita dan cita rasa unik yang mencerminkan kekayaan kuliner daerah ini. Jika kamu berencana mengunjungi Purwokerto, pastikan untuk mencoba dan membawa pulang oleh-oleh ini sebagai pengingat perjalananmu.
Untuk perjalananmu ke Purwokerto, Joglosemar Executive Shuttle Bus siap mengantarmu dengan nyaman. Dengan armada berkualitas dan pelayanan berstandar pariwisata, perjalananmu akan terasa nyaman. Joglosemar melayani rute dari berbagai kota seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, bahkan hingga Tegal dan Pekalongan menuju Purwokerto.
Tunggu apa lagi? Rencanakan perjalananmu sekarang, nikmati keindahan Purwokerto, dan jangan lupa bawa pulang oleh-oleh khasnya! Untuk informasi jadwal dan pemesanan tiket Joglosemar, kamu bisa mengunjungi website resmi atau menghubungi customer service kami. Selamat menikmati perjalanan dan berburu oleh-oleh!
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Info lebih lanjut mengenai Joglosemar, kamu dapat menghubungi:
Halo Joglosemar: (0274) 623 700
Customer Service WhatsApp: 081 329 329 329
Instagram: @Joglosemarbus
TikTok: @Joglosemarbus
YouTube: Joglosemarbus
Facebook: Joglosemar
Website Resmi: www.joglosemarbus.com dan aotransportbus.com
Alamat Kantor Joglosemar Town Office Yogyakarta:
Joglsoemar Building: Jl. Magelang KM 7, Sleman, Yogyakarta
Kamu juga dapat melakukan pemesanan tiket shuttle Joglosemar melalui aplikasi resmi kami. Download sekarang juga di App Store ataupun Google Play Store.